Fenomena Sosial dalam Bidang Teknologi Informasi
Kehidupan manusia di era ini memang tidak dapat dilepaskan
dari teknologi. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia erat kaitannya dengan
teknologi. Mulai dari bangun tidur, beraktivitas hingga tidur lagi. Semuanya
berhubungan dengan teknologi.
Teknologi dimanfaatkan manusia untuk memudahkan manusia
dalama memenuhi kebutuhan hidupnya di berbagai hal. Dengan teknologi segalanya
menjadi lebih mudah dan produktif. Tak hanya itu, dengan teknologi manusia
dapat mengefektifkan serta mengefisienkan waktu, tenaga serta biaya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi, sudah bukan hal yang tabu lagi jika manusia
zaman sekarang menginginkan segalanya serba instan.
Inti dari teknologi adalah media. Semua media yang dapat
memudahkan manusia dalam mengerjakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya dikatakan
teknologi. Ya, itulah makna hal dari teknologi yang paling penting, media
atau produk teknologi. Bagaimana media tersebut dapat dijalankan atau
dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan pengoperasian yang mudah untuk
menghasilkan produk yang sebaik mungkin dan memerlukan waktu, tenaga dan biaya
seminim mungkin.
Kemajuan teknologi tidak akan dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan tanpa adanya publikasi. Teknologi yang satu ini sangat berkaitan
dengan mobilitas kehidupan manusia di era teknologi ini. Beberapa contoh media
teknologi informasi dan komunikasi diantaranya adalah ponsel, televisi, radio
dan komputer. Maka tak heran jika perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi pun melaju secara signifikan dan dapat dikatakan sangat cepat.
TIK memegang peranan yang besar terhadap aktivitas kehidupan
manusia. Salah satu aktivitas tersebut adalah dalam bidang sosial dan budaya.
Bidang ini erat kaitannya dengan hubungan timbal balik manusia dengan
lingkungannya, hal sensitif yang dapat mempengaruhi aspek-aspek lain dalam
kehidupan.
Dalam hal sosial dan budaya, TIK memberikan dampak yang tak
sedikit, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif diantaranya adalah:
1. Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung
dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat.
Sumber informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja.
Dalam masyarakat, semua orang dapat menjadi sumber informasi. Setiap orang
dapat saling bertukar informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar
sampai kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media TIK
yang ada.
2. Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung
dimana saja dan kapan saja.
A berada di kota Bandung dan B berada di kota Makassar.
Mereka berkomunikasi melalui ponsel. Mereka saling mengabarkan kondisi satu
sama lain dan saling bertukar cerita. Itulah sedikit gambaran pemafaatan TIK
dalam hubungan interaksi sosial. Walaupun berjauhan dan berada dalam zona waktu
yang berbeda, mereka tetap dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
3. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat
disampaikan kepada masyarakat.
Peraturan pemerintah serta kebijakannya dapat keluar pada
waktu yang tidak dapat diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat
tentatif. Masyarakat pun sering dibingungkan oleh masalah ini. Karena
keterlambatan info, masyarakat dirugikan oleh hal ini. Oleh karena itu,
publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK, misalnya
televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan
cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru
keluar.
4. Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi.
Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan
adanya TIK. Hal ini dibuktikan dari fakta-fakta yang ada di dunia maya,
misalnya jejaring sosial. Mereka berani tampil secara terbuka, baik kepada
orang yang dikenalnya bahkan yang tidak kenal sama sekali. Mereka mengekspos
pribadinya dengan memberikan informasi-informasi yang sedang terjadi, baik itu
penting atau tidak. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan dan menyampaikan
info terkini, hal ini juga dapat memperlihatkan tingkat kompetensi antar
individu pun semakin besar.
5. Adanya “share” budaya antar daerah.
Kebudayaan dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah
dalam setiap bangsa. Tidak hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja
budaya itu dipublikasikan. Dengan TIK pun, antar kelompok masyarakat dapat
menyampaikan kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing untuk kemudian
dipelajari dan dilestarikan. Tidak hanya dalam satu Negara, tetapi dapat juga
antar Negara.
Dampak negatif tersebut diantaranya adalah:
1. Timbulnya jenis kejahatan baru.
Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor
kartu kredit, pornografi, pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus,
penyadapan saluran telepon, memata-matai aktivitas seseorang (spyware), dan
mengacaukan trafik jaringan. Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena
dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah satunya internet.
2. Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan
masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya.
Perilaku menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang
ada di masyarakat. Kurangnya filterisasi akan informasi serta budaya yang
diterima dari TIK menjadi faktor pokok timbulnya permasalahn ini. Hal yang
seharusnya salah justru dibenarkan dan yang benar justru disalahkan. Perilaku
yang melawan norma yang ada di masyarakat pun kian merebak, tak hanya pada
kalangan remaja atau pelajar saja yang memang masih labil, tetapi juga pada
masyarakat “dewasa”.
3. Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan
sekitar.
Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya
pada orang-orang sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet
(khususnya) untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang
sekitar yang secara umum mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit
sekali percaya pada polisi lalu lintas untuk menanyakan jalan sekalipun.
Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.
4. Kurangnya ruang privasi.
Hadirnya situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu
untuk menghubungkan individu yang satu dengan yang lain atau dengan
kelompoknya. Layanan ini memberikan penggunanya kebebasan untuk membuka diri
dan melihat-lihat info serta privasi orang lain. Privasi bukan lagi menjadi
barang mahal.
5. Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak
difilter.
Banyak budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang
masuk ke kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi
budaya yang kurang baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter
secara dini, budaya tersebut bukannya membangun tapi malah justru mengerogoti
budaya asli yang ada di kelompok tersebut.
6. Meningkatnya angka pengangguran.
Masalah yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini,
teknologi seolah-olah menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk
pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi tumpul. Mereka menjadi tergantung
akan teknologi. Hampir semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis.
Sehingga makin banyak pengangguran karena tenaga mereka tergantikan oleh
mesin-mesin otomatis tersebut.
Comments
Post a Comment